BAB I
PERCOBAAN 10
LED MENYALA BERJALAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO
1. Tujuan : Agar Bintara Mahasiswa mampu mempraktekkan LED menyala berjalan menggunakan Arduino Uno.
2. Alat dan Bahan :
a. Laptop;
b. Arduino Uno;
c. LED 8 Buah;
d. Resistor 390 Ohm 5% 8 buah
e. PCB:
f. Kabel USB; dan
g. Aplikasi Arduino Uno.
3. Dasar teori :
a. Pengertian.
1) Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Spesifikasi teknis
Ø Tegangan Operasi: 5 Volt
Ø Tegangan Input: 7 hingga 20 Volt
Ø Pin I / O Digital: 14 (6 di antaranya dapat memberikan output PWM)
Ø UART: 1
Ø I2C: 1
Ø SPPI: 1
Ø Pin Input Analog: 6
Ø Arus DC per Pin I / O: 20 mA
Ø Arus DC untuk Pin 3.3V: 50 mA
Ø Flash Memory : 32 KB dimana 0,5 KB digunakan oleh bootloader
Ø SRAM : 2 KB
Ø EEPROM : 1 KB
Ø Kecepatan Jam: 16 MHz
Ø Panjang: 68,6 mm
Ø Lebar: 53,4 mm
Ø Berat: 25g
Fungsi pin umum
v LED : Ada LED internal yang digerakkan oleh pin digital 13. Saat pin bernilai tinggi, LED menyala, saat pin rendah, mati.
v VIN : Tegangan input ke papan Arduino / Genuino saat menggunakan sumber daya eksternal (berlawanan dengan 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya lain yang diatur). Anda dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau, jika menyuplai tegangan melalui colokan listrik, akses melalui pin ini.
v 5V : Pin ini mengeluarkan 5V yang diatur dari regulator di papan tulis. Papan dapat disuplai dengan daya baik dari colokan listrik DC (7 - 20V), konektor USB (5V), atau pin VIN papan (7-20V). Menyuplai tegangan melalui pin 5V atau 3,3V melewati regulator, dan dapat merusak papan.
v 3V3 : Catu daya 3,3 volt yang dihasilkan oleh regulator on-board. Penarikan arus maksimum adalah 50 mA.
v GND : Pin ground.
v IOREF : Pin pada papan Arduino / Genuino ini menyediakan referensi tegangan yang digunakan mikrokontroler. Perisai yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca tegangan pin IOREF dan memilih sumber daya yang sesuai, atau mengaktifkan penerjemah tegangan pada output untuk bekerja dengan 5V atau 3,3V.
v Reset : Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset ke pelindung yang menghalangi salah satu papan.
v Fungsi pin khusus
v Masing-masing dari 14 pin digital dan 6 pin analog pada Uno dapat digunakan sebagai input atau output, di bawah kendali perangkat lunak (menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead ()). Mereka beroperasi pada 5 volt. Setiap pin dapat menyediakan atau menerima 20 mA sebagai kondisi operasi yang direkomendasikan dan memiliki resistor pull-up internal (terputus secara default) 20-50K ohm. Maksimum 40mA tidak boleh dilampaui pada pin I / O apa pun untuk menghindari kerusakan permanen pada mikrokontroler. Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 hingga A5; masing-masing menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default, mereka mengukur dari ground hingga 5 volt, meskipun dimungkinkan untuk mengubah ujung atas rentang menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference (). [7]
v Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
v Serial / UART : pin 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip serial USB-to-TTL ATmega8U2.
v Interupsi eksternal : pin 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai rendah, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai.
v PWM (modulasi lebar pulsa): pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Dapat memberikan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().
v SPI (Serial Peripheral Interface): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI.
v TWI (antarmuka dua kabel) / I²C : pin SDA (A4) dan pin SCL (A5). Mendukung komunikasi TWI menggunakan pustaka Wire.
v AREF (referensi analog): Tegangan referensi untuk input analog.
SPESIFIKASI Arduino Uno |
|
Microcontroller |
ATmega328P |
Operating
Voltage |
5V |
Input Voltage (recommended) |
7-12V |
Input Voltage
(limit) |
6-20V |
Digital I/O
Pins |
14 (of which 6
provide PWM output) |
PWM Digital I/O Pins |
6 |
Analog Input
Pins |
6 |
DC Current per I/O
Pin |
20 mA |
DC Current for 3.3V
Pin |
50 mA |
Flash Memory 32
KB |
(ATmega328P) |
SRAM |
2 KB (ATmega328P) |
EEPROM |
1 KB (ATmega328P) |
Clock
Speed |
16 MHz |
LED_BUILTIN |
13 |
Length |
68.6 mm |
Width |
53.4 mm |
Weight |
25 g |
2. Module LED
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi
Beberapa
fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika
diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk
menjalankan Fungsi Logika (Logic
Function)
- Relay digunakan untuk
memberikan Fungsi penundaan waktu (Time
Delay Function)
- Relay digunakan untuk
mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan
rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi
untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan
ataupun hubung singkat (Short).
3. Kabel Jumper
Gambar Kabel Jumper Arduino
Macam-Macam Jenis Kabel Jumper Arduino
Kabel Jumper Male to Male
Kabel Jumper Male to Female
Kabel Jumper Female to Female
Ukuran Kabel Jumper Arduino
Tabel Ukuran Kabel Jumper Arduino |
|
Inchi
(In) |
Centimeter
(cm) |
9,8 |
25 |
9,4 |
24 |
7,8 |
20 |
7,7 |
19,5 |
6,2 |
16 |
5,9 |
15 |
5,8 |
14,7 |
4,6 |
11,7 |
4,3 |
11 |
Kelebihan dan Kekurangan Kabel Jumper
a. Kelebihan
v Memiliki konektor di ujungnya yang sangat memudahkan kita
dalam memasang maupun melepas kabel ke komponen.
v Harganya terjangkau
v Memiliki warna bervariasi yang memudahkan kita dalam
membuat rangkaian
b. Kekurangan
Berbicara tentang kekurangannya, menurut saya kabel jumper Arduino tidak
memiliki kekurangan yang berarti karena dengan adanya kabel jumper ini sudah
sangat memudahkan kita dalam membuat rangkaian proyek
.
4. Langkah
Langkah Percobaan.
a. Penyiapan alat dan komponen yang
digunakan untuk percobaan;
b. Melaksanakan
pembuatan rangkaian Ardoino Uno, Module LED, Ksbel Jumper, dan Kabele USB;
c. Melaksanakan pemrogaman pada software
Ardoino 1.8.13.
5. Analisa
Percobaan :
Berdasarkan rangkaian di atas dapat
dijabarkan dan telah di Uji Coba pada rangkaian Ardoino Uno dengan hasil
sebagai berikut :
Pada percobaan ini dengan menggunakan pin-pin digital dari Arduino yaitu pin-pin tersebut akan digunakan sebagai input maupun output. Pada percobaan diatas Pushbutton digunakan sebagai input dan Led dipakat sebagai Output. Apabila kita ingin membuat pin digital Arduino sebagai input, maka pada program di Arduino ide kita dapat ditulis “pinMode (pushbutton,INPUT); “, untuk membaca hasil inputan dari pushbuttonnya dapat digunakan “digitalRead(pushbutton); “ . Apabila kita ingin membuat pin Arduino sebagai output maka pada pin mode kita tulis “ pinMode(D1,OUTPUT); “
6. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a)
Outpu dari 0
sampai 7 agar dapat berjalan
b)
Akan menyala apa
bila bernilai LOW
c)
Delay berguna
untuk membagi antrian pada LED akan menyala ketika bernilai LOW
Pin listrik adalah sebagai berikut:
VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya). 5V, catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya. 3v3, sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board. GND. Ground pin.
4) PCB
PCB (Printed Circuit Board) adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.
4. Langkah Langkah Percobaan.
a. Penyiapan alat yang digunakan untuk percobaan;
b. Koneksi Hardware dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led pada rangkaian ke pin-pin Arduino Uno dengan konfigurasi sebagai berikut:
· Menghubungkan salah satu resistor pada pin 13 dari Arduino Uno
· Menghubungkan kaki resistor yang lain dengan kaki anoda Led
· Menghubungkan kaki katoda Led dengan ground pada Arduino Uno
c. Pemrograman pada Arduino Uno.
d. Percobaan Push button (ON/OFF)
· Menghubungkan salah satu resistor pada pin 13 dari Arduino Uno
· Menghubungkan Push Button 1 ke pin 2 Arduino
5. Analisa Rangkaian :
Pada percobaan ini dengan menggunakan pin-pin digital dari Arduino yaitu pin-pin tersebut akan digunakan sebagai input maupun output. Pada percobaan diatas Pushbutton digunakan sebagai input dan Led dipakat sebagai Output. Apabila kita ingin membuat pin digital Arduino sebagai input, maka pada program di Arduino ide kita dapat ditulis “pinMode (pushbutton,INPUT); “, untuk membaca hasil inputan dari pushbuttonnya dapat digunakan “digitalRead(pushbutton); “ . Apabila kita ingin membuat pin Arduino sebagai output maka pada pin mode kita tulis “ pinMode(D1,OUTPUT); “
6. Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa saat pin Arduino Uno di groundkan (Low) maka terjadi beda potensial sehingga arus mengalir menuju Led dan Led akan menyala. Sebaliknya apabila pin Arduino Uno dalam keadaan (High) maka tidak ada beda potensial antara vcc dan pin Arduino (sama-sama 5V) sehingga arus tidak mengalir dan Led tidak bisa menyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar