Jumat, 20 November 2020

 

BAB I

 

PERCOBAAN 11

 

MENAMPILKAN NAMA DAN NRP  SISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN SEGMEN COMMON ANODA

 

1.       Tujuan                   :  Agar Bintara Mahasiswa mampu mempraktekkan rangkaian seven segmen common anoda.                                

 

2.       Alat dan Bahan      : 

 

a.       Seven Segmen Common Anoda;

b.       Power supplay;dan

c.       Livewire.

 

3.       Dasar teori             :

 

a.       Pengertian

 

Pengertian LED (Light Emitting Diode)


LED merupakan singkatan dari light emitting diode yaitu suatu semi-konduktor yang mengeluarkan/memancarkan satu warna cahaya (monokromatik) dengan bentuk cahaya elektromagnetik (koheren) ketika dialiri tegangan maju.Warna yang dipancarkan dari lampu LED ini tergantung dari bahan yang dipakai pada semi-konduktor, sehingga gejala ini disebut dengan elektroluminesensi.

 

Lampu LED memiliki beragam warna yang dihasilkan tergantung dari semi-konduktornya. Selain itu lampu LED juga bisa menghasilkan cahaya ultra violet atau cahaya yang tidak nampak oleh mata yaitu inframerah. Bentuk LED yaitu seperti sebuah bohlam yang berukuran kecil, dan biasanya lampu ini digunakan dalam keseharian kita di berbagai macam alat elektronika. Berbeda dengan lampu bohlam yang mengeluarkan panas, lampu LED tidak melakukan pembakaran filamen sehingga cahaya yang dihasilkan tidak menimbulkan panas.


Pengertian dari Simbol LED

Dalam dunia elektronika lampu LED digunakan untuk mengenali komponen-komponen elektronika dengan warna-warna LED.Simbol lampu LED memberikan ciri khas yang bisa langsung kita kenalidalam skema rangkaian atau layout pcb.Dari gambar di atas bisa kita lihat bahwa simbol LED memiliki dua kaki atau kutub yang berbeda yaitu katoda dan anoda.Simbol ini juga menunjukan bahwa rangkaian LED tidak boleh terbalik, jika dipasang terbalik maka LED tidak bisa dialiri tegangan listik dan tidak akan menghasilkan cahaya.

          Fungsi LED (Light Emitting Diode)

Fungsi LED sangat banyak terutama dalam perangkat elektronik yang digunakan sehari-hari, bahkan bukan hanya dalam dunia elektronika saja, lampu led bisa digunakan untuk berbgai keperluan yang memerlukan LED sebagai komponennya.Fungsi lampu LED bisa kita temukan jika kita hubungkankan dengan penggunaan sehari-hari, contohnya:

        LED berfungsi sebagai sensor infrared pada remote TV, remote AC, dan remot-remot lainnya, bahkan smartphone juga memasang led ini untuk fitur infrared-nya.Teknologi LED sudah banyak digunakan pada untuk layar monitor komputer atau televisi.LED digunakan untuk lampu indikator atau petunjuk dalam rangkaian elektronika dengan ragam warnanya.LED juga digunakan pada kendaraan bermotor sebagai lampu sen, atau lainnya.dan masih banyak lagi penggunaan LED dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

Karen LED (Light Emitting Diode) merupakan keluarga dari dioda yang terbuat dari semi-konduktor, cara kerja dari LED ini yaitu hampir mirip dengan dioda lainnya yang menggunakan dua kutub yaitu anoda (+) dan katoda ().LED akan memancarkan cahaya apa bila dialiri dengan tegangan listrik maju (bias forward) dari anoda ke katoda yang bisa digolongkan sebagai proses transduser.Chip yang terbuat dari semikonduktor yang di droping (proses menmbahkan impurty atau ketidakmurnian yang akan menghasilkan listrik) akan menciptakan junction P dan N.


Warna Warna Pada lampu LED



Warna LED memiliki berbagai macam berdasarkan semi konduktornya dan yang ada saat ini dan biasa digunakan diantaranya:

Warna Merah,

Warna Hijau,

Warna Biru,

Warna Kuning,

Warna Jingga atau

warna infrared.

 

 

Warna-warna diatas berbeda berdasarkn bahan panjang gelombangnya (wavelengt) dan senyawa semi-konduktor yang digunakannya.

berikut adalaWarna LED memiliki berbagai macam berdasarkan semi konduktornya dan yang ada saat ini dan biasa digunakan diantaranya:

Warna Merah,

Warna Hijau,

Warna Biru,

Warna Kuning,

Warna Jingga atau

warna infrared.

 

 

Warna-warna diatas berbeda berdasarkn bahan panjang gelombangnya (wavelengt) dan senyawa semi-konduktor yang digunakannya.

berikut adalah bahan dan senyawa semi-konduktor yang digunakan untuk menghasilkan warna-warna tersebut bahan dan senyawa semi-konduktor yang digunakan untuk menghasilkan warna-warna tersebut:


Bahan

Wavelenght

Warna

Gallium Indium Nitride (GainN)

450nm

Putih

Silicon Carbide (SiC)

430-505nm

Biru

Allumunium Gallium Phosphide (AlGaP)

550-570nm

Hijau

Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N)

585-595nm

Kuning

Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP)

605-620nm

Jingga

Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP)

630-660nm

Merah

Gallium Arsenide (GaAs)

850-940nm

Infra merah


Kelebihan Dan Kekurangan Lampu LED




 

Sejak teknologi LED diperkenalkan kepada masyarkat, lampu-lampu penerang yang biasanya menggunakan bohlam sekarang digeser oleh tenknologi LED ini.Meskipun lampu LED ini memiliki berbagai kelebihan, lampu ini juga masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki.

Kelebihan Lampu LED

Lampu yang menggunakan teknologi LED lebih hemat energi,Lebih aman,Awet atau tahan lama dibandingkan jenis lampu lain,tidak memancarkan panas, sehingga faktor ini yang menjadikan lampu ini hemat energi,Lebih terang.

Kekurangan Lampu LED

Harga lampu LED terbilang mahal daripada lampu lainnya,Penggunaan lampu LED ini belum menyeluruh ke berbagai daerah.

Mengetahuni Polaritas Pada Lampu LED

Setiap warna LED perlu dialiri dengan tegangan maju (forward dias) supaya bisa menghasilkan cahaya dengan warna yang diinginkan. Tegangan maju juga memerlukan sebuah resistor sebagai pembatas arus dan tegangan, supaya tidak ada kerusakan pad LED.

Selain itu LED yang dipasang resistor karena forward dias-nya termasuk kedalam golongan tegangan yang rendah. Berikut tabel warna LED dan tegangan maju (forward dias):

 

Pengertian Common Anoda dan Common Katoda

-        Common Anoda

Common Anoda adalah penggabungan kaki-kaki anoda dari komponen-komponen. Artinya, mereka membutuhkan Arus positif. Untuk dapat menjalankan fungsinya (dalam hal pulsa, saat LOW[1] ). Karena kaki negatif, berarti membutuhkan arus postif. Sehingga komponen dengan common anoda dapat dijalankan dengan tegangan 3-5 volt. Common anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda.

 

 

Berikut adalah Tipe Common Anoda





susunan LED common anoda

 

 

-Common Katoda

Common Katoda adalah penggabungan kaki-kaki katoda dari komponen-komponen. Artinya, mereka membutuhkan Arus negative untuk dapat menjalankan fungsinya (dalam hal sinyal, membuat menjadi HIGH[1] ). Karena kaki-kaki yang terhubung positif, berati membutuhkan arus negatif. Sehingga komponen dengan common katoda dapat dijalankan dengan tegangan 0-2,5 volt.

 

 

 

Berikut adalah Tipe Common Katoda :






susunan LED common katoda

 

Contohnya dalam 7 segment :

 

LED dalam seven segment. Common anoda diberi tegangan Vcc dan seven segment dengan common anoda akan aktif pada saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menetukan nyala LED. Sedangkan common katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segment. Common katoda akan digroundkan sehingga seven segment dengan common katoda akan aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda dengan label a sampai h sebgai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

 

Seven segment display memiliki dua type yaitu common anoda dan common katoda. Di bawah ini ditunjukkan skematik internal segment display common anoda dan common katoda.

Andaikan ingin ditampilkan angka satu (1) pada seven segment, maka led dengan label “b” dan “c” diaktifkan. Maka jika digunakan seven segment common katoda, kondisi logika pada terminal a=0, b=1, c=1, d=0, e=0, f=0, g=0 dan h=0, sedangkan terminal common dihubungkan ke ground. Kondisi logika terminal “a” sampai “h” untuk seven segment common anoda adalah komplemen dari common katoda dan terminal common dihubungkan ke Vcc.

 



Perbedaan Common Anoda dan Common Katoda

 

Common Anode adalah nilai common atau pin yang berlogika atau bernilai positif sedangkan Common Cathode berlogika atau bernilai negatif. Untuk lebih mudah menghafal, bias menggunakan slogan ini, Kapan Katoda Positif Anoda Negatif. Positif dan negatif tersebut adalah relatif terhadap nilai acuan. Misal kita ambil contoh seven segment tipe anode (anoda) dan cathode (katoda). Di sebelah kanan adalah 7 segment tipe anoda sedangkan di sebelah kiri tipe katoda.

Common adalah pin yang terhubung ke semua segment. Common Cathode, seperti telah dijelaskan tadi, berfungsi sebagai GND sehingga logika yang diberikan kepada segment adalah ACTIVE HIGH atau 1. Common Anode sebagai VCC sehingga logika yang diberikan kepada segment adalah ACTIVE LOW atau 0. Oleh karena fakta tersebut, bisa juga disimpulkan bahwa COMMON CATHODE adalah ACTIVE HIGH sedangkan COMMON ANODE adalah ACTIVE LOW.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.       Langkah Langkah Percobaan.

 

a.       Penyiapan alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan; dan

b.       Melaksanakan pembuatan rangkaian dengan menyesuaikan huruf dan angka pada Seven segmen.

 

1)       Diketahui      :         Common:

                                                  1.           Anoda +

                              Segmen -

                2.           Katoda -

                              Segmen +

5.       Analisa Percobaan :

 

          Berdasarkan Percobaan rangkaian di atas dapat dijabarkan dan telah di Uji Coba menggunakan Aplikasi (Livewire) dengan hasil sebagai berikut :

 

a.     Percobaan 1, Membuat Huruf atau Nama dari Seven Segmen 






Gambar 1. Rangkaian Membuat Huruf atau nama dari Seven segmen

 

     Pada Percobaan 1,


        Kita akan membuat nama mahasiswa HENGKI dimana pada nama tersebut terdapat huruf H, E, N, G, K, I; Berdasarkan gambar diatas, terdapat huruf N dan K diaman huruf tersebut tidak dapat di sesuaikan dengan seven segmen, maka kami mengganti huruf tersebut dengan huruf (n) dan (c). Dapat dilihat pada gambar diatas terdapat huruf H pada seven segmen pertama, kemudian pin yang dihubungkan pada segmen Negatif (-) untuk huruf H ialah Pin b,c,e,f,dan g. sehingga terbentuk huruf H dan begitu seterusnya.  




b. Percobaan 2, Membuat Angka atau NRP dari Seven Segmen



Pada Percobaan 2,


    Kita akan membuat NRP mahasiswa  dimana pada nama tersebut terdapat angka 21170035700197; Berdasarkan gambar diatas. Dapat dilihat pada gambar diatas terdapat angka 2 pada seven segmen pertama, kemudian pin yang dihubungkan pada segmen untuk angka 2 ialah Pin a,b,d,e,dan g. sehingga terbentuk angka 2 dan begitu seterusnya.  Hal ini terjadi dikarenakan perbedaan beda  potensial dari kutub positif ke kutub negatif (-)  yang menyebabkan perpindahan arus yang melewati lampu LED yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan angka -angka seperti gambar diatas.

 

6.       Kesimpulan

 

              Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

 

    Berdasarkan percobaan dari rangkaian diatas, dapat disumpulkan bahwa sebuah LED akan menyala apabila LED tersebut di aliri arus listrik,

Hal ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan potensial yang menyebabkan sebuah aliran listrik. Lampu Led yang berada pada seven segmen yang disesuaikan dengan pin-pin yang disesuaikan akan membentuk huruf atau angka yang kita inginkan.


Minggu, 15 November 2020

PERCOBAAN 10 (LED MENYALA BERJALAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO)

 BAB I

PERCOBAAN 10

LED MENYALA BERJALAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

 

 

1.    Tujuan                :  Agar Bintara Mahasiswa mampu mempraktekkan LED menyala berjalan menggunakan Arduino Uno.                                      

 

2.    Alat dan Bahan :

 

a.         Laptop;

b.         Arduino Uno;

c.         LED 8 Buah;

d.         Resistor 390 Ohm 5% 8 buah

e.         PCB:

f.          Kabel USB; dan

g.         Aplikasi Arduino Uno.

 

3.    Dasar teori                      :

 

a.         Pengertian.

      

1)             Arduino Uno

          Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

 

Spesifikasi teknis

Ø  Tegangan Operasi: 5 Volt

Ø  Tegangan Input: 7 hingga 20 Volt

Ø  Pin I / O Digital: 14 (6 di antaranya dapat memberikan output PWM)

Ø  UART: 1

Ø  I2C: 1

Ø  SPPI: 1

Ø  Pin Input Analog: 6

Ø  Arus DC per Pin I / O: 20 mA

Ø  Arus DC untuk Pin 3.3V: 50 mA

Ø  Flash Memory : 32 KB dimana 0,5 KB digunakan oleh bootloader

Ø  SRAM : 2 KB

Ø  EEPROM : 1 KB

Ø  Kecepatan Jam: 16 MHz

Ø  Panjang: 68,6 mm

Ø  Lebar: 53,4 mm

Ø  Berat: 25g

 

Fungsi pin umum

v LED : Ada LED internal yang digerakkan oleh pin digital 13. Saat pin bernilai tinggi, LED menyala, saat pin rendah, mati.

v VIN : Tegangan input ke papan Arduino / Genuino saat menggunakan sumber daya eksternal (berlawanan dengan 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya lain yang diatur). Anda dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau, jika menyuplai tegangan melalui colokan listrik, akses melalui pin ini.

v 5V : Pin ini mengeluarkan 5V yang diatur dari regulator di papan tulis. Papan dapat disuplai dengan daya baik dari colokan listrik DC (7 - 20V), konektor USB (5V), atau pin VIN papan (7-20V). Menyuplai tegangan melalui pin 5V atau 3,3V melewati regulator, dan dapat merusak papan.

v 3V3 : Catu daya 3,3 volt yang dihasilkan oleh regulator on-board. Penarikan arus maksimum adalah 50 mA.

v GND : Pin ground.

v IOREF : Pin pada papan Arduino / Genuino ini menyediakan referensi tegangan yang digunakan mikrokontroler. Perisai yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca tegangan pin IOREF dan memilih sumber daya yang sesuai, atau mengaktifkan penerjemah tegangan pada output untuk bekerja dengan 5V atau 3,3V.

v Reset : Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset ke pelindung yang menghalangi salah satu papan. 

v Fungsi pin khusus

v Masing-masing dari 14 pin digital dan 6 pin analog pada Uno dapat digunakan sebagai input atau output, di bawah kendali perangkat lunak (menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead ()). Mereka beroperasi pada 5 volt. Setiap pin dapat menyediakan atau menerima 20 mA sebagai kondisi operasi yang direkomendasikan dan memiliki resistor pull-up internal (terputus secara default) 20-50K ohm. Maksimum 40mA tidak boleh dilampaui pada pin I / O apa pun untuk menghindari kerusakan permanen pada mikrokontroler. Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 hingga A5; masing-masing menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default, mereka mengukur dari ground hingga 5 volt, meskipun dimungkinkan untuk mengubah ujung atas rentang menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference (). [7]

v Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

v Serial / UART : pin 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip serial USB-to-TTL ATmega8U2.

v Interupsi eksternal : pin 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai rendah, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai.

v PWM (modulasi lebar pulsa): pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Dapat memberikan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().

v SPI (Serial Peripheral Interface): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI.

v TWI (antarmuka dua kabel) / I²C : pin SDA (A4) dan pin SCL (A5). Mendukung komunikasi TWI menggunakan pustaka Wire.

v AREF (referensi analog): Tegangan referensi untuk input analog.

SPESIFIKASI

Arduino Uno

Microcontroller

ATmega328P

Operating Voltage          

5V

Input Voltage (recommended)

7-12V

Input Voltage (limit)      

6-20V

Digital I/O Pins  

14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins

6

Analog Input Pins            

6

DC Current per I/O Pin  

20 mA

DC Current for 3.3V Pin

50 mA

Flash Memory   32 KB

(ATmega328P)

SRAM   

2 KB (ATmega328P)

EEPROM             

1 KB (ATmega328P)

Clock Speed      

16 MHz

LED_BUILTIN

13

Length

68.6 mm

Width

53.4 mm

Weight

25 g

 

 

 

2.       Module LED

                    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi

 

 

 

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :

  1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
  2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
  3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
  4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

 

3.       Kabel Jumper

               Gambar Kabel Jumper Arduino 

Macam-Macam Jenis Kabel Jumper Arduino

Kabel Jumper Male to Male

Kabel Jumper Male to Female



Kabel Jumper Female to Female

Ukuran Kabel Jumper Arduino

 

Tabel Ukuran Kabel Jumper Arduino

Inchi (In)

Centimeter (cm)

9,8

25

9,4

24

7,8

20

7,7

19,5

6,2

16

5,9

15

5,8

14,7

4,6

11,7

4,3

11

 

Kelebihan dan Kekurangan Kabel Jumper

a. Kelebihan

v Memiliki konektor di ujungnya yang sangat memudahkan kita dalam memasang maupun melepas kabel ke komponen.

v Harganya terjangkau

v Memiliki warna bervariasi yang memudahkan kita dalam membuat rangkaian

b. Kekurangan

Berbicara tentang kekurangannya, menurut saya kabel jumper Arduino tidak memiliki kekurangan yang berarti karena dengan adanya kabel jumper ini sudah sangat memudahkan kita dalam membuat rangkaian proyek

 

         

.

 

 

4.       Langkah Langkah Percobaan.

 

a.       Penyiapan alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan;

b.       Melaksanakan pembuatan rangkaian Ardoino Uno, Module LED, Ksbel Jumper, dan Kabele USB;

c.        Melaksanakan pemrogaman pada software Ardoino 1.8.13.

 

 

5.       Analisa Percobaan :

 

          Berdasarkan rangkaian di atas dapat dijabarkan dan telah di Uji Coba pada rangkaian Ardoino Uno dengan hasil sebagai berikut :

 

Pada percobaan ini dengan menggunakan pin-pin digital dari Arduino yaitu pin-pin tersebut akan digunakan sebagai input maupun output. Pada percobaan diatas Pushbutton digunakan sebagai input dan Led dipakat sebagai Output. Apabila kita ingin membuat pin digital Arduino sebagai input, maka pada program di Arduino ide kita dapat ditulis “pinMode (pushbutton,INPUT); “, untuk membaca hasil inputan dari pushbuttonnya dapat digunakan “digitalRead(pushbutton); “ . Apabila kita ingin membuat pin Arduino sebagai output maka pada pin mode kita tulis “ pinMode(D1,OUTPUT); “






 

 

6.       Kesimpulan

 

               Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

 

a)    Outpu dari 0 sampai 7 agar dapat berjalan

b)    Akan menyala apa bila bernilai LOW

c)     Delay berguna untuk membagi antrian pada LED akan menyala ketika bernilai LOW



Pin listrik adalah sebagai berikut:

VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt  koneksi USB atau sumber daya lainnya). 5V, catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya. 3v3, sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board. GND. Ground pin.

 

4)             PCB

          PCB  (Printed Circuit Board) adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.

 

              


 

 

 

 



 4.  Langkah Langkah Percobaan.

 

a.       Penyiapan alat yang digunakan untuk percobaan;

b.       Koneksi Hardware dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led pada rangkaian ke pin-pin Arduino Uno dengan konfigurasi sebagai berikut:

·           Menghubungkan salah satu resistor pada pin 13 dari Arduino Uno

·           Menghubungkan kaki resistor yang lain dengan kaki anoda Led

·           Menghubungkan kaki katoda Led dengan ground pada Arduino Uno

c.              Pemrograman pada Arduino Uno.

d.             Percobaan Push button (ON/OFF)

·           Menghubungkan salah satu resistor pada pin 13 dari Arduino Uno

·           Menghubungkan Push Button 1 ke pin 2 Arduino



                        

 










                                                      





5.    Analisa Rangkaian :

 

Pada percobaan ini dengan menggunakan pin-pin digital dari Arduino yaitu pin-pin tersebut akan digunakan sebagai input maupun output. Pada percobaan diatas Pushbutton digunakan sebagai input dan Led dipakat sebagai Output. Apabila kita ingin membuat pin digital Arduino sebagai input, maka pada program di Arduino ide kita dapat ditulis “pinMode (pushbutton,INPUT); “, untuk membaca hasil inputan dari pushbuttonnya dapat digunakan “digitalRead(pushbutton); “ . Apabila kita ingin membuat pin Arduino sebagai output maka pada pin mode kita tulis “ pinMode(D1,OUTPUT); “

      

6.    Kesimpulan

                         

       Berdasarkan rangkaian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa saat pin Arduino Uno di groundkan (Low) maka terjadi beda potensial sehingga arus mengalir menuju Led dan Led akan menyala. Sebaliknya apabila pin Arduino Uno dalam keadaan (High) maka tidak ada beda potensial antara vcc dan pin Arduino (sama-sama 5V) sehingga arus tidak mengalir dan Led tidak bisa menyala.